Bisnis UMKM yang dijalankan oleh para pebisnis terkadang ada yang berhasil dan tidak. Tergantung kita sebagai pemilik bisnis untuk menjalankan strategi bisnis yang bisa mendatangkan banyak deal. Bisnis UMKM menjadi salah satu pilihan bagi Anda yang ingin memulai bisnis dari nol.
UMKM disingkat Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Yaitu sebuah bisnis yang memiliki modal awal kecil dan biasanya merupakan produk sederhana. Para pelaku bisnis UMKM adalah para pebisnis pemula. Meskipun begitu bisnis UMKM bsia menjadi besar jika dibarengi dengan strategi dan branding yang tepat.
Dengan membangun bisnis UMKM dan ada juga yang disubsidi dari pemerintah, bahkan saat pandemi kemarin banyak pebisnis pemula yang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk kelangsungan bisnis yang dijalaninya. Dengan kata lain bisnis yang dimulai dari nol merupakan rintisan awal sebuah bisnis untuk menaikkan pamor dan brand dari sebuah usaha.
Beberapa Rekomendasi Bisnis UMKM yang Bisa Dipilih
Bisnis UMKM menjadi sebuah pilihan bagi Anda yang memiliki modal awal yang kecil. Rekomendasi bisnis UMKM yang cocok untuk pebisnis pemula ada banyak pilihan. Berikut ini beberapa contoh binis UMKM yang bisa Anda coba untuk memulai bisnis. Di antaranya adalah:
Bisnis dan Usaha Kuliner
Kuliner merupakan usaha yang mudah dan bisa dilakukan jika Anda belum memiliki banyak pengalaman di bidang niaga. Sebelum memulai usaha kuliner, riset pasar dan mempelajari jenis makanan yang akan dijual merupakan hal yang sangat penting. Setelah itu, Anda bisa melakukan branding untuk merek usaha kuliner yang dimiliki.
Bisnis Kerajinan Tangan
Memulai bisnis handmade adalah salah satu solusi bagi Anda yang memiliki kemampuan dalam bidang kerajinan tangan. Bisa berupa gerabah, tas manik-manik, merchandise, souvenir dan lain sebagainya. Jenis usaha kerajinan tangan bisa dilakukan bagi Anda yang belum memiliki skill membuat barang tersebut. Pasar kerajinan tangan bisa merambah instansi pemerintah maupun untuk wisatawan domestik atau mancanegara.
Bisnis Toko Kelontong
Toko kelontong adalah jenis usaha dengan modal menengah yang bsia dimulai bagi Anda yang ingin menekuni bisnis di bidang retail. Akan tetapi salah satu kopetitor untuk toko kelontong adalah minimarket yang sudah banyak tersebar di seluruh pelosok desa. Dengan membranding toko kelontong dengan media promosi seperti neon box, papan nama, huruf timbul, spanduk dan sebagainya.
Bisnis Bengkel Motor
Saat ini kendaraan menjadi hal yang sangat penting bagi transportasi antar desa. Dengan menggunakan kendaraan setiap orang bisa melakukan berbagai kegiatannya. Dalam penggunaannya terkadang membutuhkan maintenance yang baik untuk perawatan kendaraan. Dengan membuka bengkel motor maka usaha Anda akan lebih bermanfaat bagi warga sekitar.
Bisnis Laundry Pakaian
Laundry menjadi kebutuhan bagi sebagian orang yang tidak memiliki waktu untuk mengurusi rumah tangga. Mencuci baju bagi setiap orang merupakan kewajiban, jika Anda membuka bisnis laundry di wilayah desa maka akan semakin bermanfaat. Pelanggan laundry biasanya tetangga terdekat maupun dari bisnis yang berskala lebih besar. Anda bisa mencoba untuk membuka laundry untuk ditawarkan kepada warga sekitarnya.
Kesimpulan
Membukberbagai Jenis bisnis UMKM dari mulai nol membutuhkan usaha yang lebih banyak lagi. Dengan menentukan target pasar dan melakukan strategi branding maka bisnis UMKM yang dimiliki bukan tidak mungkin akan berkembang dengan pesat. Dengan dibantu oleh perusahaan advertising, maka merek yang dimiliki akan lebih dikenal oleh masayarakat.
Selain itu perlunya media promosi yang bisa membantu meningkatkan identitas menjadi salah satu tujuan setiap bisnis UMKM dalam menjalankan kegiatan branding. Silakan menghubungi reklame jogja sebaai perusahaan advertising yang sudah memiliki nama dan memiliki portofolio yang bagus dalam bidang media promosi luar ruang.
Silakan klik whatsapp di bawah ini untuk konsultasi gratis dengan tim reklame jogja. Dan jika Anda belum memiliki amteri branding untuk bisnis UMKM bisa dibicarakan dengan detail kepada kami. Kami siap membantu untuk memecahkan masalah branding yang dialami.